Maksudnya, cantik? Tidak juga. Anak idaman? Ah, tidak bisa disebut sebagai sosok yang penurut, sih. Pintar? Terbilang bodoh, malah. Membantu? Ya, kadang-kadang tapi, tidak jarang juga terlalu malas untuk melakukan sesuatu. Belum lagi, kebiasaan bolak-balik rumah sakit yang entah mengapa kutekuni sejak dini.
Milyaran hal yang sudah kulalui dan kalian harus tau bahwa di setiap detik dalam milyaran hal tersebut, tak pernah kulewati tanpa mama disampingku.
Saat dimintai sebuah karya mengenai pengalaman paling terkenang dengan beliau, jujur aku sedikit kelabakan. Bukan karena tidak memiliki apapun itu yang diminta, tetapi karena aku tidak dapat memutuskan mana yang terbaik, karena aku berusaha untuk selalu mengingat setiap moment diantara kami,
karena tak ada satu pun yang tak berkesan, yang tak istimewa, tidak ada.
Mama itu ibarat superhero yang imortal. Mama hampir tidak pernah mengeluh, walaupun kutau ia lelah melakukan pekerjaan rumah. Mama tak pernah memaksa, meskipun kutau ia sangat menginginkan diriku menjadi juara kelas. Mama selalu menjadi tempat ternyaman, tak peduli sedang dalam kondisi apa hatinya.
Mama tak pernah ingkar, karena nyatanya ia pasti dan akan selalu ada. Mama akan selalu menomor satukan anak-anaknya tanpa memedulikan dirinya.
Mama akan selalu lebih cantik dari Alice Englert , lebih kuat daripada Thor, lebih menarik dibandingkan Miranda Kerr, karena Mama istimewa, tak akan ada yang bisa menandingi.
Dulu, aku selalu bermimpi untuk bisa bertemu dengan pahlawan terhebat negara, padahal tak tau juga siapa, tapi,
'Ah, siapa yang butuh superhero? Kalau di sisiku sudah ada mama'
-Helvy Tiana
Mama, here's to you the greatest person on earth, maybe not now or tomorrow or next week cause i can't asure you yet but I promise you this, all the dreams that you have, we gonna make it happen.
Terima kasih untuk segala kehangatan yang sudah kau berikan, mam.
(Mama dan Dira featuring baju india :v)
20.01.18
-IndiraRachel